Skip to main content

laporan praktik batu politeknik negeri malang

  KATA PENGANTAR   Puji syukur kami panjatkan kehadihat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya, Sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktikum ini dengan sebaik-baiknya. Penulisan Laporan Praktikum ini merupakan salah satu Persyaratan dalam praktikum mata kuliah Pekerjaan Batu, d alam Penulisan Laporan ini Penulis merasa masih banyak kekurangan -kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi yang di sajikan. Untuk itu Penulis mengharapkan adanya kritik dan saran dari semua pihak agar Penulis dapat lebih sempurna dalam membuat Laporan ini. Semoga Laporan yang Penulis susun ini dapat bermanfaat bagi kita semua .Amin.                      Malang , 06 Juni 201 8    Penulis,         BAGUS PRASETYA           DAFTAR ISI Lembar Pengesahan ........................

laporan praktik batu politeknik negeri malang

 

KATA PENGANTAR

 

Puji syukur kami panjatkan kehadihat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya, Sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktikum ini dengan sebaik-baiknya.

Penulisan Laporan Praktikum ini merupakan salah satu Persyaratan dalam praktikum mata kuliah Pekerjaan Batu, dalam Penulisan Laporan ini Penulis merasa masih banyak kekurangan -kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi yang di sajikan.

Untuk itu Penulis mengharapkan adanya kritik dan saran dari semua pihak agar Penulis dapat lebih sempurna dalam membuat Laporan ini. Semoga Laporan yang Penulis susun ini dapat bermanfaat bagi kita semua .Amin. 

 

 

              Malang, 06 Juni 2018

   Penulis,

 

 

   BAGUS PRASETYA

 

 

 

 

 

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan ......................................................................................... 1

Kata Pengantar.................................................................................................. 2

Daftar Isi .......................................................................................................... 3

BAB I        Pendahuluan

1.1        Latar Belakang....................................................................... 4

1.2        Tinjauan Umum .................................................................... 4

1.3        Maksud dan Tujuan .............................................................. 5

1.4        Ruang Lingkup Praktikum ................................................... 5

1.5        Alat dan Bahan ..................................................................... 6

1.6        Kesehatan dan Keselamatan Kerja ....................................... 14

BAB II      Job Sheet 1 ( Rollag Bata dan Pasang Dinding Bata Merah )

2.1     Tujuan Pelaksanaan .............................................................. 15

2.2     Langkah Kerja ...................................................................... 15

2.3     Waktu Pelaksanaan ............................................................... 17

2.4     Hasil Pekerjaan ..................................................................... 18    

BAB III    Job Sheet 2 ( Plester dan Acian Dinding )

3.1     Tujuan Pelaksanaan .............................................................. 19

3.2     Langkah Kerja ...................................................................... 19

3.3     Waktu Pelaksanaan ............................................................... 21

3.4     Hasil Pekerjaan ..................................................................... 22

BAB IV    Job Sheet 3 ( Pasang Tegel Lantai & Dinding )

4.1     Tujuan Pelaksanaan .............................................................. 23

4.2     Langkah Kerja ...................................................................... 24

4.3     Waktu Pelaksanaan ............................................................... 24

4.4     Hasil Pekerjaan ..................................................................... 25

BAB V      Penutup

5.1     Kesimpulan ........................................................................... 26

5.2     Saran ..................................................................................... 26

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

1.1              Latar Belakang

            Praktik Konstruksi Batu ini meliputi pengetahuan tentang kerja batu, mengetahui tentang penerapan K-3 dalam kerja batu, mengidentifikasi macam-macam  bahan dan mampu mengetahui mutu bahan dengan mengeceknya dilapangan, mengetahui macam macam dari jenis pekerjaan batu, mengetahui dan membedakan  jenis ikatan/ pasangan bata, mengetahui tentang cara menghitung kebutuhan bahan, mengetahui dan mempraktikkan teknik-teknik yang baik dan benar dalam pekerjaan  batu, serta mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang sering terjadi dilapangan ketika pembuatan suatu konstruksi dan mengetahui bagaimana mengatasi dan memberi solusi yang terbaik.

            Mengikuti teknik dan aturan-aturan dalam hal Konstruksi Batu sangat penting, karena faktor ini memegang peranan penting dalam hal masalah mutu dan kualitas pada konstruksi bangunan terutama sekali bangunan gedung. Kegiatan praktek yang mempelajari tentang tata cara menggunakan perkakas batu dan teknik dalam pemasangan batu, sangat bermanfaat bagi mahasiswa sebagai modal awal memasuki dunia kerja.

1.2              Tinjauan Umum

      Kerja batu adalah segala sesuatu pekerjaan konstruksi yang menyangkut pekerjaan  batu atau yang menggunakan bahan batu. Dalam praktikum yang digunakan adalah  batu buatan dan bisa juga batu alam. Dengan menggunakan suatu zat perekat, batu dapat disusun dalam berbagai hubungan bentuk dan hubungan batu. Zat perekat ini  biasanya dikenal dengan nama mortal, yang mana untuk mengikat batu satu sama lainnya setelah lapisan perekat menjadi keras sehingga seluruh susunan batu menjadi satu kesatuan yang kuat.

Kerja batu meliputi, pasangan batu kali untuk saluran atau dinding penahan tanah atau pekerjaan pasangan batu kali untuk fungsi lainnya, pekerjaan pasangan batu bata  untuk dinding/tembok bangunan rumah tinggal/gedung atau bangunan lainnya, pekerjaan plesteran dinding/tembok bata , plesteran lantai, pekerjaan benangan, setrekan pasangan batu kali, pasangan tegel lantai/keramik lantai, tegel dinding/keramik dinding, pemasangan batu hias/batu lapis/batu tempel/finier, pemasangan glass block, pemasangan super bata , batako/bataton, paving block untuk perkerasan jalan, Flag Stone, batu tempel jenis lainnya seperti marmer/marbel, granit, batu hias untuk pertamanan dan lainnya.

1.3              Maksud dan Tujuan

            Dengan mengikuti praktikum mata kuliah Pekerjaan Batu ini diharapkan mahasiswa mampu melaksanakan ;

Ø  Untuk mengetahui sejauh mana para mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang diperoleh dari dosen pengajar dengan mempraktekkannya langsung dilapangan.

Ø  Melatih mahasiswa agar dapat terampil dalam Pekerjaan Batu, seperti Rollag Bata, Pasang Dinding Bata Merah, Plester Acian, Pasang Tegel Dinding.

Ø  Melatih kekompakkan dalam sesama anggota tim dalam melaksanakan praktek dilapangan.

Ø  Melatih para mahasiswa agar terampil dan mampu melakukan pengawasan dilapangan, dan mengetahui system kerja orang lapangan.

Ø  Untuk Memberikan Pengetahuan kepada Mahasiswa bagaimana Pekerjaan Batu.

1.4              Ruang Lingkup Praktikum

            Adapun pelaksanaan praktikum yang dilaksanakan dilapangan antara lain:

Ø  Pekerjaan Rollag Bata

Ø  Pekerjaan Pasang Dinding Bata Merah

Ø  Pekerjaan Plester Dinding

Ø  Pekerjaan Acian Dinding

Ø  Pekerjaan Pasang Tegel Lantai & Dinding

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

1.5              Alat dan Bahan

Ø  Rompi Safety

            Rompi yang diengkapi dengan iluminator, bahan yang dapat berpendar jika terkena cahaya. Bahan berpendar ini akan mempermudah dalam mengenali posisi pekerja ketika berada di kegelapan. Ini sangat berguna untuk menghindari tabrakan ketika pekerja sedang melakukan pekerjaan dengan alat-alat berat.

Gambar 1.1 (Rompi Safety)

Ø  Sepatu

            Salah satu Alat Pelindung Diri (APD) yang harus dipakai oleh seseorang ketika bekerja guna menghindari resiko kecelakaan. Dengan memakai sepatu Safety pekerja akan lebih leluasa bergerak hingga dapat meningkatkan efektivitas dan hasil produksi yang diharapkan. Sepatu ini terbuat dari kulit dipadukan dengan metal, di bagian bawahnya terbuat dari karet yang tebal. Dengan bahan itu, pekerja akan aman dari berbagai kecelakaan pada kakinya.

Gambar 1.2 (Sepatu Safety)

 

 

 

 

 

Ø  Helm Safety

            Helm yang didesain untuk perlindungan kepala dari special resisting penetration seperti terbentur dengan pipa, atap dan peluang jatuhnya benda dari atas. Cara pemakaian yang benar akan memberi perlindungan optimal untuk kepala. Pemakaian Helm Safety dengan cara tepat dan benar dapat kurangi konsekuensi yang muncul ketika terjadi beberapa hal yg tidak dikehendaki.

Gambar 1.3 (Helm Safety)

Ø  Sendok Spesi

             Untuk mengambil Adonan spesi dari tempat spesi pada saat pemasangan bata..

Gambar 1.4 (Sendok Spesi)

Ø  Jointer

            Alat yang berfungsi Untuk membersihkan siar pada pasangan bata, biasanya terbuat dari besi plat yang dibentuk sedemikian rupa, ada juga yang terbuat dari besi bulat dan diberi tangkai kayu

Gambar 1.5 (Jointer)

Ø  Roskam

      Roskam  untuk meratakan plesteran dinding dan roskam besi untuk menghaluskan permukaan plesteran, biasanya terbuat dari kayu tipis, papan yang keras, dan besi.

Gambar 1.6 (Roskam)

Ø  Waterpass

            Untuk mengukur kedataran dan ketegakan pasangan, biasanya terbuat dari Aluminium. Dalam waterpass terdapat cairan ether yang ada gelembung udara didalamnya. Apabila pasangan sudah datar dan tegak maka gelembung udara tepat berada di tengah-tengah.

Gambar 1.7 (Waterpass)

Ø  Line Bobbyn

      Untuk garis penunjuk pemasangan bata dengan mencantolkan benang. Pemakaian alat ini dianggap lebih efisien bila dibandingkan dengan paku karena kududukan alat ini mudah diatur. Terbuat dari Plat baja tipis yang dibentuk segitiga. Alat ini terdiri dari dua buah plat baja yang dihubungkan dengan benang.

Gambar 1.8 (Line Bobbyn)

Ø  Ember

            Untuk mengambil air, menakar pasir, membawa adukan dan lain-lain. Terbuat dari Plat baja tipis dan ada juga yang terbuat dari plastik

Gambar 1.9 (Ember)

Ø  Palu

            Berfungsi untuk memotong bata, menancapkan titik, dan lain-lain.

Gambar 1.10 (Palu)

Ø  Sekop

                        Berfungsi sebagai alat mengaduk spesi, menggali tanah, dan sebagainya. Terbuat dari plat baja yang diberi tangkai kayu

Gambar 1.11 (Sekop)

 

 

 

 

Ø  Ayakan Pasir

                        Berfungsi sebagai alat untuk menyaring pasir, semen dan kapur untuk mortar. Bentuknya ada yang berkaki, dan ada juga yang diberi tali gantungan. Dan yang kecil dapat digunakan langsung dengan tangan mengaduk spesi, menggali tanah, dan sebagainya. Terbuat dari kawat mesh yang diberi rangka kayu dan berbentuk empat persegi panjang.

Gambar 1.12 (Ayakan Pasir)

Ø  Kotak Spessi

                        Berfungsi sebagai alat untuk tempat membuat adonan mortar dan meletakan mortar sewaktu pemasangan bata. Terbuat dari Plat besi yang tipis dengan bentuk trapesium dan pada sisinya diberi tangkai untuk pegangan sewaktu mengangkatnya.

Gambar 1.13 (Kotak Spesi)

Ø  Gerobak Dorong

                        Berfungsi sebagai alat untuk mengambil material seperti pasir yang telah diayak dan ditakar yang akan dimasukkan kedalam bak spesi besar yang akam dicampur dengan kapur dalam keadaan kering yang kemudian dicampur dengan air dalam jumlah tertentu.

Gambar 1.14 (Gerobak Dorong)

Ø  Cangkul

                        Berfungsi sebagai alat untuk menggali tanah, mengambil pasir yang akan dipindahkan pada bak spesi, mengaduk mortar serta mengambil mortar yang akan ditempatkan pada ember. Sedangkan skop ada beberapa jenis yaitu untuk mengayak pasir, mengambil pasir, mengaduk mortar, memindah tanah dari dalam galian, memindah adukan yang siap pakai dari bak spesi besar ke dalam ember atau ke dalam gerobak dorong yang akan dipindahkan ke dalam bak spesi kecil yang sudah dipersiapkan untuk pemasangan.

Gambar 1.15 (Cangkul)

Ø  Tongkat Ukur

                        Berfungsi sebagai alat untuk mendatarkan dua buah batu bata yang telah dipasang dengan spesi/mortar yang saling berjauhan selama panjang tongkat ukur menjangkau. Biasanya panjang tongkat ukur adalah 2 meter. Tongkat ukur dapat terbuat dari bahan kayu ringan dan lurus atau pipa alumunium penampang persegi empat. Alat ini juga dapat digunakan untuk meratakan kepala plesteran dinding maupun plesteran lantai.

Gambar 1.16 (Tongkat Ukur)

 

 

 

 

 

 

 

 

Ø  Pasir

                        Pasir adalah suatu bahan bangunan yang berasal dari sungai, gunung dan juga dapat dibuat dari gilingan batu. Pasir merupakan butiran-butiran mineral atau agregat halus yang mempunyai gradasi 0 – 4 mm. Fungsinya dalam pasangan adalah sebagai bahan pengisi.

Gambar 1.17 (Pasir)

Ø  Bata Merah

                        Batu bata merupakan salah satu bahan material sebagai bahan pembuat dinding yang terbuat dari tanah liat denganatau tanpa bahan campuran tambahan. Selanjutnya dibakar sampai berwarna kemerah merahan, kemudian dicetak dalam ukuran tertentu berbentuk balok dan dikeraskan melalui pembakaran, sehingga tidak hancur kembali bila direndam dalam air.

            Standar ukuran bata di indonesia adalah:                                                                 52mm x 115mm x 240 mm                                                                                               50 mm x 110 mm x 230 mm

Gambar 1.18 (Bata Merah)

 

 

 

 

Ø  Kapur

                        Kapur berasal dari pembakaran batu kapur, kemudian dilebur dengan air sehingga menjadi tepung. Sifat dari kapur adalah menyerap air, justru itu kapur harus disimpan terhindar dari kelembaban.

Gambar 1.19 (Kapur)

Ø  Keramik (Tegel)

                        Keramik punya fleksibilitas pakai tinggi dan dapat diaplikasikan pada hampir seluruh bagian rumah. Selain kuat, lantai rumah dari bahan keramik juga tidak membutuhkan pemolesan dan mudah dalam perawatannya. Kesan material keramik adalah hangat. Saat ini beragam tekstur keramik yang dijual di pasaran, yang secara visual mirip dengan jenis material lain. Misalnya: keramik bertekstur marmer, granit, kayu, batu, bata dan sebagainya.

Gambar 1.20 (Keramik)

 

 

 

 

 

 

 

1.6              Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Ø  Memakai pakaian kerja

Ø  Memakai masker, ntuk melindungi organ pernafasan dengan cara menyaring vemaran bahan kimia, mikro-organisme, partikel debu, aerosol, uap, asap, ataupun gas. Sehingga udara yang dihirup masuk ke dalam tubuh adalah udara yang bersih dan sehat.

Ø  Memakai sepatu pengaman, untuk melindungi kaki dari benturan atau tertimpa benda berat, tertusuk benda tajam, terkena cairan panas atau dingin, uap panas, bahan kimia berbahaya ataupun permukaan licin.

Ø  Memakai helm pengaman, untuk melindungi kepala dari benturan, pukulan, atau kejatuhan benda tajam dan berat yang melayang atau meluncur di udara.

Ø  Memakai sarung tangan, untuk melindungi jari-jari tangan dari api, suhu panas, suhu dingin, radiasi, arus listrik, bahan kimia, benturan, pukulan, tergores benda tajam ataupun infeksi dari zat patogen seperti virus dan bakteri.

Ø  Mengutamakan keamanan dalam bekerja

Ø  Bekerja sesuai dengan langkah kerja dan prosedur yang berlaku

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

Job Sheet 1

( Rollag Bata dan Pasang Dinding Bata Merah )

2.1.        Tujuan Pelaksanaan

Ø  Mahasiswa dapat memasang dinding batu bata dengan baik dan benar

Ø  Mahasiswa dapat mengukur kedataran dan ketegakan dengan menggunakan waterpass

Ø  Mahasiswa dapat  meningkatkan pengetahuan dan skill tentang cara pemasangan pasangan tegak muka (Rollag miring)

Ø  Mahasiswa mampu memasang dinding dengan bahan bata merah

Ø  Melatih keterampilan Mahasiswa dalam pemasangan dinding bata merah

Ø  Memberikan pengetahuan kepada mahasiswa tentang bagaimana pemasangan dinding bata merah dengan baik dan benar.

2.2              Langkah Kerja

v  Peralatan Kerja

·      Sendok spesi

·      Roskam

·      Kotak spesi

·      Ember

·      Ayakan

·      Line bobbyn

·      Water pass

·      Meteran

·      Skop

·      Cangkul

·      Gerobak

·      Jointer

·      Benang

·      Penyiku Kayu

 

 

v  Bahan yang digunakan

·      Pasir

·      Kapur

·      Batu bata merah

·      Air

v  Langkah Kerja Pasang Rollag Bata

·      Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan serta tempat yang akan dipakai untuk praktek.

·      Melakukan pencampuran kapur dan pasir dengan perbandingan 1: 4 dan tambahkan air secukupnya.

·      Meletakkan Bata pada susunan bata terakhir sebagai tempat meletakkan rollag nantinya dan meratakan peletakan belok tersebut menggunakan waterpass.

·      Mengambil spesi menggunakan sendok spesi kemudian meletakkannya pada bata.

·      Menyusun bata penyanggah untuk membantu dalam penyusunan Rollag.

·      Mulai menyusun Rollag sedikit memiring kekiri dan kekanan dan semakin tegak lurus ditengah-tengah (pertemuan dari kanan dan kiri).Kemirinngan batu sekitar 60 dan campuran/spesi yang diberikan pada bagian tengah sedikit lebih banyak untuk mengisi kekosongan.

·      Mengecek kedataran dengan menggunakan waterpass dan kesikuan dengan menggunakan penyiku kayu.

·      Setelah pemasangan Rollag selesai melanjutkan pemasangan bata disamping kiri dan kanan rollag datar.

 

 

 

 

 

v  Langkah Kerja Pasang dinding Bata

·      Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan serta tempat yang akan dipakai untuk praktek

·      Adukan spesi dibuat dengan perbandingan 1:4 dimana satu kapur, dan empat pasir.

·      Benang dipasang sebagai pedoman untuk kelurusan pasangan batu bata dan line bobbyn digunakan untuk membentuk sudut siku

·      Mulai memasang bata dengan mengikuti benang tadi dan lapisan paling bawah diberi spesi sebagai siar datar

·      Sudut siku dibuat berdasarkan line bobbyn

·      Pasangan bata dilanjutkan sampai pada ketinggian ke 6 dan tetap memperhatikan kerapian siar dengan ketebalan 1 cm + pada pasangan bata

·      Kedataran pasangan bata selalu dicek dengan waterpass

2.3              Waktu Pelaksanaan

Hari/Tanggal   : Senin,  28 Juni 2018 s/d Kamis, 31 Maret 2018

Lokasi             : Bengkel Batu Politeknik Negeri Malang

Waktu             : 07:30 – 12.30 WIB

Ø  Instruksi Umum

·      Teknik perletakan batu  dan mortar harus benar

·      Setiap lapisan batu bata harus dicek kedatarannya dan kelurusannya

·      Setiap pengambilan mortar dengan sendok spesi harus pas untuk memasang batu bata

 

 

 

 

 

 

 

2.4              Hasil Pekerjaan

 

Gambar 2.1 (Rollag Bata)

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 2.2 (dinding bata 6 lapis)

 

 

 

 

 

BAB III

Job Sheet 2

(Plester dan Acian Dinding)

3.1              Tujuan Pelaksanaan

Ø  Mahasiswa mampu memplester dan acian dinding batu bata dengan baik dan benar, serta rata.

Ø  Mahasiswa mampu menghitung kebutuhan bahan yang dipakai.

Ø  Dapat menggunakan alat dengan baik dan benar

Ø  Mahasiswa mampu menguasai dasar – dasar pekerjaan plester dan acian dinding

3.2              Langkah Kerja

v  Peralatan Kerja

·      Sendok spesi

·      Roskam

·      Kotak spesi

·      Ember

·      Ayakan

·      Water pass

·      Meteran

·      Skop

·      Cangkul

·      Gerobak

v  Bahan yang digunakan

·      Pasir

·      Semen

·      Air

 

 

 

 

v  Langkah Kerja Plester Dinding

·      Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan serta tempat yang akan dipakai untuk praktek

·      Sebelum melakukan pekerjaan periksa kelurusan dan ketegakan dinding dengan menggunakan waterpass.

·      Semua kotoran yang menempel didinding dibersihkan dengan sikat, lap, atau semacamnya

·      Sebelum melakukan plesteran, jika dinding terlalu kering terlebih dahulu dipercikan air untuk melembabkan dinding agar ikatan yang terjadi antara dinding dengan mortar sempura.

·      Menyiapkan dan mengatur peralatan yang akan digunakan pada lokasi pekerjaan

·      Tebal plesteran untu klapisan adalah 10 mm dengan komposisi adukan 1 semen : 4 pasir.

·      Mengambil Pasir dan semen yang ingin digunakan

·      Pasir diayak dahulu sebelum di aduk dengan semen

·      Bahan di aduk dengan cara memindahkan pasir dan semen dengan sekop/cangkul dari ujung yang satu keujung yang lainnya hingga bahan tersebut tercampur dengan rata dengan air.

·      Plesteran dimulai dari pemasangan papan kayu/klos setebal 1 cm untuk membuat kepala plesteran, setelah itu ratakan plester dengan tebal sesuai kepala plester.

·      Plester setiap sisi dinding dengan menambahkan campuran.

·      Untuk sedikit menghaluskan dan meratakan permukaan maka kita gosok dengan ruskam, dengan cara digosok dengan arah melingkar berulang kali, sebaiknya ruskam dibasahi air lalu gosok lagi.

 

 

 

 

 

v  Langkah Kerja Acian Dinding

·      Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan serta tempat yang akan dipakai untuk praktek agar tidak tercampur dengan kotoran atau pasir.

·      Bidang muka plesteran dibersihkan.

·      Bidang muka plesteran disiram air sedikit demi sedikit agar nantinya acian mudah melekat pada permukaan plesteran.

·      Plesteran disiram dengan air kapur dengan ketentuan tahap 1 lapisan acian agak tipis.

·      Ketebalan acian ditambah dengan menempelkan acian pada lapisan tipis sebelumnya dengan menggunakan skrap/kuas.

·      Lakukan pengacian dengan teknik skrap ditekan dari bawah ke atas pada permukaan plesteran. Hal ini untuk memudahkan proses melekatnya acian pada plesteran

·      Basahi skrap/kuas dengan air untuk memperhalus permukaan acian

·      Lakukan pengacian hingga seluruh permukaan plesteran tertutupi oleh acian

3.3              Waktu Pelaksanaan

Hari/Tanggal   : Senin, 04 Juni 2018 s/d Selasa, 05 Juni 2018

Lokasi             : Depan Kantin Corner Gedung Teknik Sipil

Waktu             : 07:30 – 12:30 WIB

                         

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Ø  Instruksi Umum

·      Pleteran dilakukan bertujuan untuk menutupi ketidak seragaman bentuk batu bata. Plesteran juga berfungsi untuk melindungi dinding dari pengaruh cuaca, serta memberikan permukaan yang rata dan halus pada dinding

·      Perhatikan Tebal Plester dan Acian supaya rata

·      Gunakan alat sesuai dengan fungsinya agar pekerjaan job cepat terlaksana

·       Setelah melaksanakan pekerjaan bersihkan lokasi dan alat

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

3.4              Hasil Pekerjaan

 

 

Gambar 3.1 (Acian Dinding)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB IV

Job Sheet 3

(Pasang Tegel Lantai & Dinding)

4.1              Tujuan Pelaksanaan

Ø  Memberikan dasar-dasar pengetahuan tentang pemasangan Tegel Lantai & Dinding bata merah

Ø  Mahasiswa dapat menentukan as pada dinding.

Ø  Mahasiswa trampil dalam langkah pemasangan Tegel lantai & dinding

Ø  Mahasiswa mampu memasang Tegel pada lantai &dinding bata merah

Ø  Mahasiswa dapat memasang Tegel pada sudut pertemuan dinding dengan tegak dan datar.

4.2              Langkah Kerja

v  Peralatan Kerja

·      Sendok spesi

·      Roskam

·      Kotak spesi

·      Ember

·      Ayakan

·      Water pass

·      Meteran

·      Skop

·      Cangkul

·      Gerobak

·      Benang

·      Paku

v  Bahan yang digunakan

·      Tegel

·      Pasir

·      Kapur

·      Air

v  Langkah Kerja Pemasangan Tegel Lantai & Dinding

·      Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan serta tempat yang akan dipakai untuk praktek

·      Membuat adukan pasir dan kapur yang telah di ayak lalu di tambah air.

·      Tentukan tempat kepala tegel pada pemasangan tegel lantai untuk panduan pemasangan tegel selanjutnya.

·      Mulai memasang tegel mengkuti kepala tegel.

·      Sudut siku dibuat berdasarkan pemasangan keramik ditiap sudut sudah tepat.

·      Pemasangan keramik dilanjutkan sampai pada ketinggian tertentu

·      Kedataran pemasangan keramik dicek dengan waterpass

·      Bersihkan tegel yang sudah rata menggunakan kain yang dibasahi dengan air.

4.3              Waktu Pelaksanaan

Hari/Tanggal   : Rabu, 06 Juni 2018

Lokasi             : Bengkel Batu Politeknik Negeri Malang

Waktu             : 07:30 – 12.30 WIB

Ø  Instruksi Umum

·      Teknik  pemasangan Tegel harus tepat dan benar

·      Setiap lapisan harus dicek kedatarannya dan kelurusannya

·      Setiap pengambilan mortar dengan sendok spesi harus pas untuk memasang Tegel

 

 

 

 

 

 

 

4.4              Hasil Pekerjaan

Gambar 4.1 (Pasang Tegel lantai)

Gambar 4.2 (Pasang Tegel Dinding)

 

 

 

 

 

BAB V

Penutup

5.1              Kesimpulan

Ø  Mengikuti langkah kerja yang diberikan supaya efektif dalam pelaksanaan praktikum.

Ø  Mengutamakan kerjasama tim, supaya praktikum dalam berjalan lancar.

Ø  Dalam pelaksanaan dibutuhkan ketelitian saat melakukan pengukuran ataupun ketika perhitungan, agar resiko terjadinya kesalahan data dapat dihindari.

5.2              Saran

Ø  Tetap fokus, dan bertanya jika dirasa materi yang disampaikan Dosen belum jelas.

Ø  Patuhi langka kerja yang diberikan, jika dirasa ada kesalahan atau dalam praktikum ada perbedaan segera menemuhi Dosen untuk pemecahan masalah atau mencari solusi.

Ø  Utamakan kepentingan Tim, demi kelancaran praktikum selalu kordinasi dengan semua anggota jika terjadi sesuatu atau ingin mengambil keputusan.

Comments

Popular posts from this blog

Laporan Praktek Plumbing (Instalasi Pendek) Politeknik Negeri Malang

  DAFTAR PERALATAN   1.       Nama alat   : Gergaji Sengkang ( hacksaw ) Fungsi        : Untuk memotong pipa Gambar      :       2.       Nama alat   : Pipe cutter Fungsi        : Untuk memotong pipa Gambar      :       3.       Nama alat   : Buring Reammer Fungsi        : Untuk merapikan atau melebarkan lubang pipa Gambar      :           4.         Nama alat : Pipe threading machine Fungsi        : Untuk memotong, megulir,merapikan pipa Gambar     :               5.       Nama alat  ...

laporan praktek drainase politeknik negeri malang

KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Kerja Drainase dengan baik dan lancar. Adapun tujuan dari penyusunan laporan ini adalah sebagai kelengkapan kegiatan praktikum   yang telah terlaksana serta untuk menunjang nilai dan mata kuliah, terutama praktek drainase. Tak lupa ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam proses dan kelancaran dalam praktikum dan pembuatan laporan ini, terutama kepada ibu Winda Harsanti, ST., MT   yang telah mendampingi, dan membimbing kami selama praktek dan juga teman-teman kelas 2MRK7 yang telah memberi semangat pada saat praktek hingga laporan ini selesai. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari laporan ini, baik dari materi maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Mala...